Trending.co.id, Bontang – Tahun 2020 lalu, beberapa rumah di dekat panggung adat Bontang Kuala mengalami kebakaran. Dampaknya, jalanan yang terdiri dari jembatan kayu ulin terkena kobaran api. Tiga tahun berlalu, dampak dari kebakaran tersebut belum ditindaklanjuti perbaikannya, sehingga Komisi III DPRD Bontang meminta Pemerintah Kota Bontang segera menangani jembatan Bontang Kuala yang terdampak kebakaran.
Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina menyayangkan kondisi jembatan Bontang Kuala yang dibiarkan rusak. Padahal, Bontang Kuala merupakan salah satu destinasi wisata Bontang.
“Ini wisata bahari yang betul-betul perlu perhatian, tetapi kondisi panggungnya saja seperti ini,” terang Amir Tosina.
Politisi Gerindra itu meminta kerusakan jembatan Bontang Kuala pasca kebakaran Bontang Kuala juga segera diperbaiki. Mengingat kerusakan pasca kebakaran sudah terjadi lama, sejak 2020 lalu.
“Tak bisa dibiarkan terus menerus seperti ini,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi jembatan yang rusak dan rapuh bekas terbakar dikhawatirkan bisa membahayakan pengendara yang melintas. Hal itu yang perlu segera diantisipasi, agar tidak memakan korban. Apalagi, Bontang Kuala merupakan salah satu destinasi wisata yang selalu didatangi wisatawan luar daerah.
“Bagaimana caranya, tahun ini harus ada tindaklanjutnya,” imbuhnya.
Perencanaan Ahli Muda Bapelitbang Bontang Dian Nur Afianto mengatakan Pemerintah Kota Bontang sudah merencanakan anggaran untuk perbaikan anjungan Bontang Kuala di tahun 2024 sebesar Rp 4,5 miliar.
“Penganggarannya di akhir tahun, nanti dilihat lagi sesuai kemampuan keuangan daerah. Karena kemungkinan nilai anggaran tersebut akan terbagi untuk perbaikan Pulau Beras Basah Rp 1 miliar,”ungkap Dian.
Sidak dihadiri oleh Ketua Komisi III Amir Tosina, Abdul Samad, Faisal dan Abdul Malik. Hadir juga perwakilan dari OPD terkait seperti Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Bontang, Bapelitbang Bontang, Lurah Bontang Kuala, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Bontang Kuala.(asr/adv)