Trending.co.id, Bontang – APBD Perubahan Kota Bontang Tahun Anggaran 2023 meningkat sebanyak Rp 798.329.126.906 dari APBD murni 2023 senilai Rp 1.736.408.247.645 menjadi Rp 2.534.737.374.551. Nilai tersebut, tidak murni dari pendapatan asli daerah (PAD) tetapi lebih banyak dari dana bagi hasil (DBH).
Ketua DPRD Kota Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam mengatakan potensi PAD itu menjadi perhatian serius bagi semua untuk meningkatkan kemandirian fiskal Kota Bontang.
“Alhamdulillah, APBD Bontang ini meningkat di Perubahan, tapi itu bukan keberhasilan dari Pemerintah Kota Bontang, justru kalau PAD naik, itu adalah keberhasilan dan apresiasi seluruh Pemerintah Kota Bontang dan jajarannya,” ujar Andi Faiz.
Dijelaskannya, siapapun pemerintah kabupaten/kota yang bersumber dari daerah migas, pasti akan mendapatkan dana bagi hasil (DBH) yang besar. Jadi, APBD Bontang yang naik ini, lebih banyak bersumber dari dana transfer dari pusat, bukan dari PAD Bontang.
“Mudah-mudahan dengan berbagai evaluasi yang sudah dilakukan dan masukan-masukan dari DPRD ke depan bisa lebih memicu lagi PAD Bontang,” harapnya.
Andi Faiz berharap sebagai Ketua DPRD dan teman-teman dari DPRD agar Bontang bisa meningkatkan PAD-nya. Mengingat potensi PAD di Bontang itu cukup banyak.
“Tambahan anggaran Rp 700 miliar di APBD Perubahan ini bukan sesuatu hasil kerja keras kita, kita mendapatkan durian runtuh, siapapun pemerintahannya pasti akan menikmati yang namanya kenaikan APBD, karena hasil dari dana bagi hasil migas, dan kondisi global saat ini, menjadikan harga batu bara naik,” bebernya.
Tetapi, lanjutnya, tahun depan, atau tahun-tahun berikutnya belum tentu seperti ini. Andi Faiz meminta ini menjadi perhatian bersama, bagaimana bisa memicu semua untuk lebih baik lagi.
“Potensi kenaikan PAD harus terus ditingkatkan,” pungkasnya.(asr/adv)