Trending.co.id, Bontang – Agus Haris, Wakil Ketua DPRD Kota Bontang, menekankan pentingnya menuntaskan penyelidikan dalam kasus dugaan tindak kekerasan yang melibatkan seorang guru di Bontang.
Saat ini, ada perbedaan yang signifikan dalam perkembangan psikologis anak dibandingkan beberapa dekade yang lalu. Dalam konteks pendidikan, tidak boleh ada penggunaan kekerasan fisik sebagai metode pengajaran.
Apabila dalam proses pembelajaran, siswa kurang fokus, mereka harus diberikan teguran yang sesuai. Hal ini bukan hanya sebagai tindakan tegas, tetapi juga sebagai wujud perhatian dan kasih sayang terhadap siswa.
Agus Haris juga menyoroti perlunya pemerintah untuk memperbaiki sistem dan program pendidikan, baik bagi pendidik maupun peserta didik.
Selain itu, ia berpendapat bahwa kegagalan seorang murid seharusnya tidak mencerminkan kegagalan guru, kegagalan seorang guru tidak seharusnya mencerminkan kegagalan kepala sekolah, dan kegagalan seorang kepala sekolah tidak seharusnya mencerminkan kegagalan sistem pendidikan, yang seluruhnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
Walaupun begitu, Agus Haris berharap agar para wali murid tetap berkomunikasi dengan sekolah dan memahami kondisi psikologis guru.
Ia menekankan bahwa pekerjaan guru sangat menuntut, dan kesalahan bisa terjadi pada keadaan tertentu. Namun, jika seorang guru secara berulang melakukan kekerasan fisik dalam proses mengajar, tindakan yang tegas dan pembinaan dari kepala sekolah perlu dilakukan. Jika perlu, kondisi psikologis guru tersebut juga harus diperiksa.
Agus Haris juga menegaskan pentingnya saling pengertian antara guru dan wali murid. Guru harus tetap mematuhi batasan etika dalam memberikan teguran kepada siswa.
Dia menegaskan bahwa dunia pendidikan harus terus dijaga, dan masyarakat juga harus menerapkan asas praduga tidak bersalah. Namun, penting untuk diingat bahwa perlindungan terhadap anak-anak adalah hal yang mutlak.(asr/adv)