Trending.co.id, Samarinda – Anggota DPRD Kaltim, Harun Al Rasyid, telah mengeluarkan peringatan serius terkait potensi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi. Ia mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah tegas guna mencegah terjadinya kenaikan harga BBM yang dapat membahayakan stabilitas perekonomian.
Kenaikan harga BBM non-subsidi, menurut Harun Al Rasyid, harus dibatasi dengan ketat tanpa campur tangan dari kartel yang mungkin dapat mengatur harga-harga tersebut. Ia juga mengecam kemungkinan kenaikan harga BBM sebagai dampak peningkatan harga minyak dunia.
“Dalam situasi di mana beban masyarakat semakin berat akibat kenaikan harga beras dan barang kebutuhan pokok lainnya, peningkatan harga BBM bisa menjadi pukulan berbahaya bagi perekonomian kita,” tegas Harun Al Rasyid kepada media ini.
Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kaltim ini menekankan perlunya menetapkan aturan batas atas harga BBM non-subsidi yang jelas dan harus diikuti. Kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil menjadi alasan kuat mengapa pemerintah harus berperan aktif dalam mencegah kenaikan harga BBM yang signifikan.
Harun Al Rasyid juga mengingatkan bahwa kenaikan harga BBM berpotensi memicu inflasi yang signifikan, mengurangi daya beli masyarakat, dan menghambat aktivitas perekonomian secara keseluruhan.
“Masyarakat menantikan langkah konkret pemerintah dalam mengatasi masalah ini demi menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” tandasnya.
BBM di seluruh Indonesia sempat menyesuaikan harga produk BBM-nya di SPBU per 1 Oktober 2023 lalu. Sebelumnya, harga BBM yang berlaku pada bulan September 2023 lalu juga mengalami perubahan.
Diantara yang menyesuaikan harga adalah PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP – AKR dan juga Vivo Energy Indonesia. Misalnya harga BBM Pertamax yang naik menjadi Rp 14.000 per liter dari sebelumnya Rp 13.300 per liter.
Adapun harga Pertamina DEX juga naik dari Rp 16.900 per liter menjadi Rp 17.900 per liter. Terakhir Pertamax Green 95 dari Rp 15.000 per liter menjadi Rp 16.000 per liter.
Kemudian Pertamax Turbo menjadi Rp 16.600 per liter dari sebelumnya Rp 15.900 per liter. Harga Dexlite per 1 Oktober 2023 juga naik dari Rp 16.350 per liter menjadi Rp 17.200 per liter.
Tak cuma Pertamina, Shell Indonesia, BP – AKR dan Vivo Energy Indonesia juga menaikkan harga BBM mereka.(al/adv/dprd kaltim)