Trending.co.id, Bontang – Komisi II DPRD Bontang melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kampus STITEK Bontang yang berlokasi di Jalan Ir Juanda pada Selasa (7/11/2023).
Hal itu dilakukan pasca adanya keluhan soal aktivitas BPBD yang kesulitan memanuver kendaraan saat terjadi kebakaran lahan. Lantaran lahan parkir yang sempit.
Dalam sidak tersebut, Anggota Komisi II DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang mangatakan ada temuan bangunan baru yang ternyata dibuat oleh STITEK tanpa ada bersurat ke Pemkot Bontang. Yang mana saat ini adalah pemilik gedung dan STITEK statusnya penyewa.
Didalam draft perjanjian kerja sama sewa antara Pemkot Bontang dan Kampus STITEK terdapat pasal 13 soal larangan mengubah fungsi peruntukkan objek sewa menyewa sebab bertentangan dengan izin prinsip pemanfaatan sewa ruang.
Bagaimanapun seluruhnya dilakukan atas sepengetahuan dan izin tertulis pihak pertama yaitu Pemkot Bontang.
“Kok menambah bangunan baru. Sudah ada izinnya belum secara tertulis ke Pemkot. Gegera penambahan ini menghambat aktivitas antara BPBD dan STITEK,” kata Bakhtiar Wakkang.
Menanggapi hal itu Kepala Yayasan STITEK Bontang Dedy Rahmad Utomo mengaku tidak menambah bangunan gedung secara permanen.
Menurutnya hanya memanfaatkan sisi sebelah kiri yang ditujukan ruang kreativitas mahasiswa. Seperti central mahasiswa dan STITEK Mart.
Meski secara aturan memang tidak mengetahui kalau harus berizin. Karena bangunan ini sudah sejak ada di 2017 lalu. Sementara draft kontrak sewa baru dibuat pada 2022.
“Itu bangunan sebenarnya bukan baru. Kita cuman memberikan ruang kreasi mahasiswa. Kalau izin memang belum ada secara tertulis. Tapi secara lisan ke jajaran pengurus yayasan yang mahoritas ASN juga sudah,” beber Dedy.
Sebagai informasi, biaya sewa gedung STITEK selama 1 tahun senilai Rp62 juta. Artinya apabila diminta pindah STITEK juga meminta ada solusi. Karena kontrak sewa akan habis selama 1 bulan ini.
“Kami minta solusi kalau memang diminta pindah. Toh, adanya STITEK untuk kemajuan pendidikan,” tandasnya.(ti/adv)