Trending.co.id, Bontang – Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Bontang, Sem Nalpa Mario Guling, menyoroti sejumlah masalah yang dihadapi oleh masyarakat di kota ini. Sem Nalpa, menilai untuk penataan Kota Bontang yang dituangkan dalam naskah Perda RPJMD 2025-2029 mesti memperhatikan persoalan sosial, seperti pembangunan yang senantiasa memperhatikan kebermanfaatan dan pemerataan di masyarakat.
Catatan ini disampaikan Sem Nalpa Mario Guling ketika menyampaikan pendapat akhir dari Fraksi-Fraksi di DPRD Bontang ketika rapat kerja (raker) tengah berlangsung. Diketahui, rapat di gelar pada Senin malam (14/7/2025), yang bertempat di Gedung Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Bontang, Jalan Awang Long, Bontang Utara.
Rapat ini bertujuan memberikan masukan atau catatan terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bontang Tahun 2025-2029, sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) dalam rapat paripurna. Menurut, politisi Partai Gerindra tersebut, bahwa RPJMD menjadi harapan bersama serta sebagai jawaban atas makna yang terkandung dalam dokumen tersebut.
Tak hanya itu, berkas-berkas RPJMD juga merupakan hal penting karena di dalamnya terkandung penjabaran visi dan misi kepala daerah untuk satu periode mendatang. Termasuk langkah konkret yang mengatur pencapaian cita-cita negara yakni menjadi “Indonesia Emas 2045”.
“Kami (Fraksi Partai Gerindra, Red.) RPJMD juga menjadi pedoman bagi seluruh perangkat daerah dalam menyusun berencana strategi pembangunan pada bidangnya masing-masing,” jelas Sem Nalpa.
Lebih lanjut, senator dari partai orang nomor satu di Indonesia tersebut menekankan pelaksanaan pembangunan di Kota Taman mesti memberikan skala prioritas pada sektor yang dapat meningkatkan potensi-potensi di daerah. Tujuannya, dapat menjadi produk atau sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah ini.
Dengan langkah tersebut, diharapkan sektor baru atau yang sudah ada ketika dioptimalkan dapat menyumbang PAD untuk Kota Bontang. Kata dia, pemerintah dapat menggenjot pembangunan infrastruktur yang menjadi ciri khusus Kota Bontang. Nantinya, upaya itu dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat domestik maupun mancanegara.
“Karena Bontang dipandang menjadi salah satu objek wisata baru,” jelas legislator dapil Bontang Barat itu.
Sementara itu, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni mengucapkan terima kasih terhadap Fraksi Partai dengan lambang garuda tersebut saat memberikan tanggapan atas pendapat akhir (PA) tentang Raperda RPJMD Bontang 2025-2029. Neni juga menyampaikan apresiasi, lantaran frakasi tersebut mendorong serta mendukung agar berkas rancangan ini untuk segera dilakukan pembahasan dan penetapan.
“Sehingga segela bentuk perubahan berupa penambahan dan penghapusan objek retribusi (pungutan) serta penurunan atau kenaikan tarif segera dilakukan,” jawab Politisi perempuan Partai Golkar itu.
Lebih lanjut, kata Neni, dengan pengesahan tersebut, diharapkan pemerintah daerah di bawah kepemimpinannya dapat meningkatkan atau menambah PAD Kota Bontang. “Yang berasal dari pajak dan retribusi daerah,” tutupnya. (Jay/Adv DPRD Bontang)












Discussion about this post