
Trending.co.id, Kaltim – Kabar gembira datang untuk petani kelapa sawit di Kalimantan Timur. Harga Tandan Buah Segar (TBS) kembali mengalami kenaikan pada periode 16–31 September 2025. Kenaikan ini dipengaruhi oleh membaiknya harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar global serta meningkatnya permintaan yang mendorong pasar domestik ikut bergerak naik.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Andi M. Siddik, menyebut kenaikan harga tersebut berdampak positif terhadap pendapatan petani, khususnya mereka yang tergabung dalam pola kemitraan dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit (PKS). “Kondisi ini memberi harapan baru bagi petani untuk semakin sejahtera, karena harga TBS berbanding lurus dengan penghasilan mereka,” ujarnya, Rabu (10/09/2025).
Ia menjelaskan, untuk periode 16–31 Agustus 2025 harga rata-rata tertimbang CPO ditetapkan sebesar Rp14.004,04 per kilogram, sedangkan kernel berada pada angka Rp11.241,82 per kilogram dengan indeks K sebesar 88,48 persen. Angka ini menjadi dasar penetapan harga TBS di lapangan.
Rincian harga TBS menurut umur tanaman pun mengalami penyesuaian. Untuk umur 3 tahun, harga ditetapkan Rp2.824,10 per kilogram. Pohon umur 4 tahun seharga Rp3.011,26 per kilogram, umur 5 tahun Rp3.029,89 per kilogram, dan umur 6 tahun Rp3.062,63 per kilogram. Kenaikan ini memberi dampak langsung pada petani dengan pohon sawit yang telah memasuki usia produktif.
Menurut Andi, tren positif harga CPO di pasar global perlu terus dipantau agar petani bisa menyesuaikan strategi pengelolaan kebun. Selain itu, pemerintah juga mendorong agar para petani meningkatkan produktivitas dengan pola kemitraan yang adil dan berkelanjutan.
“Kalau harga dunia terus membaik, otomatis pasar domestik ikut terdorong. Tapi yang terpenting adalah bagaimana petani bisa menjaga kualitas panen agar tetap kompetitif,” tambahnya.
Dengan perkembangan ini, Pemprov Kaltim berharap kesejahteraan petani sawit bisa terus meningkat, sekaligus memperkuat kontribusi sektor perkebunan terhadap perekonomian daerah.[ADV/DISKOMINFO KALTIM]











Discussion about this post