Trending.co.id, Bontang – Peluncuran program beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada Selasa (14/10/2025) malam, bertempat di Ballroom Hotel Grand Mutiara, Belimbing, Bontang Barat. Dalam acara itu, peresmian ditandai dengan penekanan tombol secara bersama sebagai simbolis masa depan Bontang cerah melalui pendidikan.
Wali Kota Bontang, Neni Neni Moerniaeni, didampingi Ketua Komite 1 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Andi Sofyan Hasdam, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bontang, Aji Erlinawaty, dan Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam.
Orang nomor satu di Kota Bontang itu mengatakan, debut program beasiswa UKT dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang adalah kado istimewa bagi masyarakat di momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26. Menurut, usia Kota Taman yang telah melebihi dua dekade sudah seyogyanya pemerintah berbenah dan memberikan kontribusi nyata untuk peningkatan kualitas SDM.
“Investasi pendidikan adalah landasan awal menuju kesejahteraan masyarakat,” ujar Neni saat memberikan sambutan.
Lebih lanjut, Neni menyebutkan, program beasiswa ini terdiri atas sejumlah kategori. Di antaranya, sekitar 10 penerima beasiswa tuntas akan dibiayai hingga lulus, terdiri dari 5 mahasiswa program S1 Kedokteran, 2 mahasiswa sarjana Tafsir, dan 3 mahasiswa Tahfiz.
Tak cuman itu, sebanyak 734 mahasiswa akan menerima beasiswa UKT dengan nilai Rp10 juta per tahun. Bantuan tersebut digunakan untuk pembayaran UKT selama dua semester. Pemkot Bontang juga menyiapkan beasiswa stimulan luar daerah bagi 1.123 mahasiswa, yang akan diseleksi berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi.
Selanjutnya, ia juga menuturkan bahwa “Program Beasiswa” Uang Kuliah Tunggal (UKT) Bontang, terbuka bagi mahasiswa D3, D4, S1, S2, S3, hingga program profesi dan dokter spesialis. Langkah ini merupakan upaya nyata dari pemerintah daerah untuk mewujudkan generasi muda yang berkualitas.
Di tengah-tengah acara, beberapa perwakilan mahasiswa dari pelbagai perguruan tinggi di Kota Bontang menerima bantuan beasiswa UKT secara simbolik. Wali Kota Neni berharap, program ini mampu membuka akses pendidikan tinggi yang lebih luas bagi generasi muda Bontang.
“Harapan kami, anak-anak Bontang bisa kuliah tanpa beban biaya. Karena masa depan kota ini bergantung pada kualitas sumber daya manusianya,” harapnnya.
Tak sampai di situ, program tersebut juga menjadi bentuk nyata komitmen Pemkot Bontang guna meningkatkan akses pendidikan tinggi dan merata bagi warga ber-KTP Bontang. Politisi Partai Golkar ini meyakini pendidikan dapat mendorong peningkatan sumber daya manusia dan memiliki daya saing sebagai masyarakat Bontang kedepan.
“Kami akan terus mengalokasikan 20 persen belanja wajib untuk pendidikan. Kami ingin pendidikan tidak menjadi beban, tetapi menjadi investasi untuk melahirkan generasi yang lebih baik,” tutup Neni. (Jay)












Discussion about this post