Trending.co.id, Bontang – Siapa sangka, gadis cantik bernama Putri Nur Azizah asal Bontang, terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025. Putri, nama akrabnya, mengaku senang dan bangga atas perjuangan dan usahanya hingga ke titik ini. Nasib baik mengantarkan dirinya hingga berada di posisi ini.
Sebanyak 6 orang peserta terdiri dari 3 pasang putra dan putri dari masing-masing daerah. Menariknya, pada seleksi di Kota Taman, Putri berada pada urutan ke 3. Pada Rabu (2/7/2025) sore, prestasi membanggakan itu diraih setelah mengalahkan 58 peserta dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Putri juga mengalahkan lima peserta dari rival sekotanya.
Mari Mengenal Sosok Perempuan Berhijab Kebanggaan Kota Taman!
Dari gang kecil di Intan 2, Jalan Sultan Hasanuddin, Berbas Tengah, Bontang Selatan, mimpi itu terukir. Putri merupakan perempuan kelahiran Bontang, 25 Mei 2008. Baru saja, umur genap berusia 17 tahun atau kata lain Sweet Seventeen. Usia yang menandai masa transisi menuju kedewasaan. Kini, ia tengah menempuh pendidikan di SMK Putra Bangsa Bontang. Dirinya masih duduk di bangku kelas X dengan mengambil jurusan “Asisten Keperawatan”.
Putri adalah anak dari pasangan, ayah bernama Silam Jaya dan ibunya bernama Sumiati. Ketika Putri berusia 7 tahun, ibundanya telah menghadap sang pencipta. Putri harus besar tanpa seorang ibu. Meski tanpa sosok ibu disampingnya, ia selalu bersemangat dalam menjalani hari-hari termasuk di disekolah.
“Ibu saya sudah tidak ada. Sejak tahun 2015,” kenang Putri saat di hubungi Trending.co.id melalui sambungan telepon Aplikasi Whatsapp (WA), Rabu Malam (2/6/2025) sekira pukul 21.00 WITA.
Putri pun hanya tinggal bersama ayahnya. Ayah Putri diketahui, memiliki usaha kecil-kecilan, sebuah bengkel motor yang menjadi sumber pendapatan untuk menghidupi keluarganya. Sejak Putri, duduk di Sekolah Dasar (SD), ia telah aktif ikut berorganisasi.
Dirinya aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan bergabung di lembaga yang berlambang tunas kelapa. Lewat organisasi ini, dia banyak belajar, termasuk mendapatkan informasi mengenai seleksi Paskibraka tingkat kota.
Awal mula perjuangan itu terukir, lewat proses hingga akhirnya lolos ke pusat, menuju Istana Negara. Kata dia, tidak pernah menyangka bakal sampai ke tahap ini. Dengan waktu yang mepet, ia hanya mempersiapkan semampunya.
“Mendapatkan diri secara pribadi. Saya tahu informasi jadwal seleksi itu dari senior-senior yang ada di Pramuka. Kebetulan saya aktif ikut Pramuka sejak SD. Ketika lanjut SMA, ikut lagi,” tuturnya.
“Kakak-kakak di sana sangat mensupport saya untuk ikut Paskibraka. Hanya diberitahu secara singkat daftarnya bagaimana, ikutin media sosial. Selebihnya, saya usaha sendiri,” akunya.
Usai mengentahui informasi tersebut, ia mempersiapkan segala keperluan, termasuk berkas pendaftaran. Dengan mengandalkan handpone miliknya, Putri mencari informasi melalui platform media sosial. Putri berharap mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang bertumpuk dibenaknya.
Pada 27 Maret 2025, Putri mengumpulkan dokumen pendaftaran untuk mengikuti seleksi di kotanya. Selanjutnya, mengikuti semua proses penyaringan tersebut. Tidak banyak yang dapat dilakukan dirinya.
Putri mengaku sepekan sebelumnya, hanya mempersiapkan beberapa hal. Mulai dari mengatur pola tidur, tidak jajan sembarangan, olahraga teratur, dan belajar akademik lainnya. Persiapan yang dilakukan olehnya, semua dikerjakan sendiri. Tanpa ada bimbingan dari orang lain.
“Senior saya cuman memberikan semacam kisi-kisi. Saya juga tidak tahu banyak tentang Paskibraka, jadi banyak tanya sama senior yang sudah purna. Mulai dari cara-caranya, termasuk mengikuti akun instagramnya dan dari situ saya sudah sedikit tahu,” keluhnya.
Tahapan pertama pun dilewati, Putri menjalani tes sebanyak 8 tahapan dalam kurung waktu 8 hari. Seperti, Tes kesehatan; Parade; Peraturan baris-berbaris (PBB), Samapta (siap siaga atau keadaan siap); Kepribadian; Tes Wawasan Kebangsaan (TWK); Tes Intelegensi Umum (TIU); dan Medical Chek Up (MCU).
“Proses pendaftaran seleksi Kota Bontang, mulai dari tanggal 27 Maret hingga 8 Mei 2025,” terangnya.
Setelahnya, jumlah peserta yang ikut di Kota Bontang, sebanyak 207 orang. Secara rinci, pererta perempuan ada 100 dan peserta laki-laki sekitar 107 orang. Seleksi di tingkat kota menjadikan, dirinya salah satu dari 45 orang yang dinyatakan lulus penjaringan. 23 orang peserta perempuan dan laki-laki 22 orang.
“Urutan 1, 2, dan 3 secara berpasangan ikut seleksi tingkat provinsi. Setelah itu perwakilan provinsi hanya 1 pasang saja. 1 perempuan dan 1 laki,” sebutnya dengan penuh haru.
Selanjutnya, pada tanggal 12-17 Juli 2025, ia melanjutkan perjuangan ke Samarinda. Karena kurang persiapan sebelumnya, kali ini Putri lebih mengoptimalkan kesempatan yang dimiliki. Hanya mengandalkan Google, Youtube, dan Tiktok tanpa ada preferensi dari buku yang memadai.
Berbekal semangat dan tekun, ia mampu menjawab soal dengan mudah. Tidak hanya itu, persiapan juga dilakukan seperti tahap wawancara. Termasuk kemampuan publik speaking. Nyatanya, keterampilan itu sangat diperlukan dan masuk pada kriteria penilaian.
Meski begitu, ia juga merasa apa yang dilakukan masih kurang optimal. Dibalik perjuangannya, bermodal niat dan usaha sampai ke tahap ini. Tanpa mengandalkan kekuatan tertentu, Putri mendapatkan tiket dan kesempatan mengibarkan sang saka merah putih di kediaman orang nomor satu di republik ini.
“Ada sedihnya juga karena persiapan kurang. Tapi saya tetap bangga. Karena semuanya saya cari sendiri. Saya rutin lari dan latihan mengerjakan beberapa soal psikologi,” ucap Putri bangga.
Kabar gembira ini diperoleh sekira pukul 18.00 WITA hari ini. Putri langsung memberi kabar ke ayahnya. Dengan penuh haru ayahnya menerima informasi itu. Seleksi tesebut, merupakan tahapan akhir. Kini Putri akan mempersiapkan semuanya, terutama kesehatan.
Tidak lupa, dirinya juga menyampaikan ke pihak sekolah melalui Wakil Kepala (Waka) Sekolah. Pihak sekolah meminta supaya dirinya mengirimkan data untuk diupload di akun tempatnya menempuh pendidikan.
“Tadi sore dapat infonya, jam 17.00 WIB berarti disini jam 18.00 WITA. Kelanjutannya belum ada, nunggu kabar selanjutnya,” tukasnya.
Nanti, ketika dia jadi alumi. Putri berharap akan memberi pengarahan untuk generasi selanjutnya dapat mengikuti jejaknya. Upaya ini, diharapkan mampu sebagai persiapan mengikuti tes secara teliti dan cermat.
“Kalau saya jadi senior akan memberikan penjelasan yang lebih jelas. Mulai tahap awal hingga tingkat regional dan nasional,” tutupnya. (Jay)
Discussion about this post