
Trending.co.id, Kaltim – Gubernur Kalimantan Timur Dr H Rudy Mas’ud (Harum) menegaskan bahwa persoalan stunting di Kaltim harus ditangani dengan kolaborasi yang kuat lintas sektor. Ia pun meminta agar Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menjalin sinergi yang lebih erat dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk percepatan penanganan stunting di daerah.
“Masalah stunting ini kita gak bisa jalan sendiri-sendiri, Pak Kusnadi,” ujar Gubernur Harum saat menerima audiensi Ketua Umum DPP Akselerasi Puskesmas Indonesia (Apkesmi), Kusnadi, di ruang kerjanya pekan lalu.
Menurutnya, Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan memiliki tenaga medis dan data yang akurat, sementara PKK memiliki kekuatan jaringan sosial hingga ke tingkat dasawisma. Kombinasi keduanya dinilai menjadi kunci dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kaltim.
“PKK itu mereka punya kader sampai ke desa-desa, bahkan setiap RT. Mereka tidak terikat jam kerja dan selalu siap digerakkan. Ini yang harus dimaksimalkan,” jelas Harum.
Lebih lanjut, Gubernur menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam menanggulangi stunting, mulai dari edukasi gizi, peningkatan sanitasi, hingga pola asuh anak yang sehat. Peran aktif PKK dan Puskesmas, menurutnya, sangat penting dalam deteksi dini, intervensi gizi, serta penyuluhan kepada ibu hamil dan balita.
“PKK bisa jadi perpanjangan tangan Puskesmas dalam menyosialisasikan gizi seimbang dan kebersihan lingkungan kepada keluarga. Bahkan, mereka bisa bantu memantau tumbuh kembang anak dari rumah ke rumah,” tambah Harum.
Ke depan, Gubernur Harum mendorong agar setiap Puskesmas memiliki program kerja yang terintegrasi dengan kegiatan PKK, terutama dalam pendataan keluarga berisiko stunting, distribusi makanan tambahan, dan akses pelayanan kesehatan yang lebih luas.
Provinsi Kaltim sendiri tengah memfokuskan perhatian pada sejumlah daerah dengan angka stunting tinggi seperti Kutai Kartanegara, Balikpapan, dan Samarinda. “Kota ternyata gak jaminan angka stunting rendah. Mungkin pola dan perilaku hidup yang perlu kita benahi bersama,” tegasnya.
Gubernur Harum menutup arahannya dengan ajakan menjadikan pengentasan stunting sebagai gerakan kolektif. “Saya yakin kolaborasi antara Puskesmas dan PKK bisa mewujudkan generasi Kaltim yang sehat, cerdas, dan bebas stunting,” pungkasnya.
[ADV | DISKOMINFO KALTIM]











Discussion about this post