Trending.co.id, Kaltim – Program Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Keladen di Kabupaten Paser kembali menjadi sorotan publik melalui Dialog Publika TVRI Kaltim, Senin (1/9/2025). Sekretaris Komisi III DPRD Kaltim, Abdurahman, menegaskan pentingnya mengutamakan warga lokal dalam pengisian kuota transmigrasi, agar manfaat program benar-benar dirasakan oleh masyarakat setempat.
Sejak dibuka pada 2017, UPT Keladen dirancang untuk mengurangi kepadatan penduduk, membuka wilayah baru, sekaligus memperkuat ketahanan nasional. Tahun ini, pemerintah menyiapkan kuota untuk 50 Kepala Keluarga (KK) lengkap dengan rumah tinggal dan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Menurut Abdurahman, langkah ini tidak boleh sekadar formalitas, melainkan harus dipastikan memberi dampak nyata.
“Kalau rumah yang dibangun tidak segera ditempati, bangunan bisa rusak dan akhirnya jadi beban anggaran. Lebih baik diprioritaskan bagi warga lokal yang memang siap memanfaatkan lahan produktif di sana,” ungkapnya dalam dialog yang digelar di Samarinda, Senin (1/9/2025).
Abdurahman juga menyoroti potensi ekonomi di sekitar UPT Keladen, khususnya sektor perkebunan sawit. Ia menilai, jika dikelola dengan baik, transmigran bisa memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus memperkuat ekonomi daerah. Namun, ia juga mengingatkan bahwa aspirasi masyarakat harus tetap diperhatikan, termasuk suara yang menilai program transmigrasi di Paser sudah cukup dan perlu dialihkan ke daerah lain.
“Kami di DPRD Kaltim mendorong agar ke depan kabupaten lain juga diberi kesempatan mengembangkan program serupa. Jangan hanya Paser yang jadi lokasi, supaya manfaatnya merata di seluruh Kaltim,” tambahnya.
Kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) disebut menjadi faktor baru yang memengaruhi dinamika demografi. Lonjakan populasi akibat arus migrasi ke kawasan sekitar IKN menuntut adanya sinergi lintas sektor agar program transmigrasi tetap relevan, efisien, dan mampu menjawab tantangan baru.
Dialog tersebut turut menghadirkan Kepala Disnakertrans Kaltim Rozani Erawandi, Pengamat Sosial Unmul Muhammad Arifin, dan Kabid Transmigrasi Disnakertrans Kabupaten Paser Juhaeni. Mereka bersama-sama mengulas arah kebijakan transmigrasi, tantangan implementasi, serta pentingnya adaptasi program dalam konteks pembangunan wilayah penyangga IKN.
Dengan kondisi tersebut, DPRD Kaltim menegaskan perlunya pendekatan lebih realistis dalam melanjutkan program transmigrasi, agar benar-benar berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan mendukung transformasi ekonomi daerah.[ADV/DPRD KALTIM]
Discussion about this post