
Trending.co.id, Kaltim – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus mempercepat realisasi program internet gratis yang digagas untuk menjangkau seluruh desa. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, menyampaikan hal itu saat hadir sebagai narasumber dalam dialog interaktif Halo Kaltim di RRI Pro 1 Samarinda, bersama Guru Besar Informatika Unmul Hamdani dan Camat Muara Jawa Muhammad Ramli, Selasa (3/9/2025).
Faisal menjelaskan, setiap desa di Kaltim akan mendapatkan setidaknya satu titik akses internet gratis. Tahap awal, prioritas dipusatkan di kantor desa sebagai pusat layanan publik, sebelum diperluas ke fasilitas kesehatan, sekolah, maupun ruang publik lainnya. “Kalau pelayanan di kantor desa sudah stabil, barulah bisa bergerak ke titik-titik lain yang juga penting,” ujarnya.
Dalam implementasinya, Pemprov Kaltim mengutamakan jaringan fiber optik yang dinilai lebih efisien dan berkualitas. Namun, apabila jalur kabel tidak memungkinkan, jaringan wireless Orbit Telkomsel akan digunakan. Untuk desa yang benar-benar sulit dijangkau, termasuk belum teraliri listrik, Pemprov menyiapkan opsi Starlink dengan dukungan panel surya.
Tahun 2025, Pemprov Kaltim mengalokasikan anggaran sekitar Rp12 miliar untuk memperluas layanan ini. Targetnya, 716 desa dibiayai melalui anggaran murni, sementara 125 desa lainnya melalui anggaran perubahan. Total 841 desa menjadi sasaran pengadaan jaringan internet gratis tahun ini.
Hingga akhir Agustus 2025, sudah ada 441 desa yang terpasang jaringan. Rinciannya, Kabupaten Berau 58 dari 100 desa, Kutai Barat 64 dari 190 desa, Kutai Kartanegara 117 dari 193 desa, Kutai Timur 85 dari 139 desa, Mahakam Ulu 4 dari 50 desa, Paser 90 dari 139 desa, dan Penajam Paser Utara 23 dari 30 desa.
Faisal menargetkan hingga Oktober nanti, sebanyak 700 desa sudah menikmati layanan ini. Ia menekankan bahwa internet gratis tersebut bukan sekadar program jangka pendek.
Selain membangun infrastruktur jaringan, Pemprov juga menyiapkan program literasi digital dan creative hub di desa-desa. Harapannya, masyarakat tidak hanya menikmati akses internet, tetapi juga menggunakannya untuk kegiatan produktif seperti promosi UMKM, pengembangan pariwisata, hingga inovasi di sektor kreatif.[ADV/DISKOMINFO KALTIM]












Discussion about this post