Trending.co.id, Bontang – Sebagai upaya memperbaiki generasi penerus bangsa, kasus stunting harus ditangani dengan baik. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Bontang diminta untuk serius menangani stunting. Apalagi, pemerintah pusat pun menargetkan tahun 2024, kasus stunting harus berada di 14 persen.
“Tren kasus stunting di Bontang mengalami kenaikan dari tahun 2021 hingga 2023,” ujar Anggota Komisi II DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang.
Dijelaskan, di tahun 2021, kasus stunting mencapai 1.165 kasus atau 19 persen. Kasus stunting di Kota Bontang meningkat pada 2022 lalu menjadi 22, 8 persen.
“Perlu dicari titik permasalahannya dimana, dan perlu dievaluasi program kerja yang sudah berjalan,” ucapnya.
Kasus stunting pun banyak ditemukan di Kelurahan Tanjung Laut, Kelurahan Tanjung Laut Indah dan Kelurahan Berbas Pantai. Bakhtiar Wakkang wilayah tersebut masuk wilayah pesisir dan rata-rata penduduk di kelurahan tersebut kesehariannya berprofesi sebagai nelayan.
“Dengan penghasilan nelayan yang minim membuat mereka tidak maksimal memberikan makan pada anak-anaknya. Ini tentu harus jadi perhatian pemerintah,” ungkapnya.
Politisi Partai Nasdem itu berharap Pemerintah Kota Bontang bisa maksimal dalam menangani kasus stunting, sebagai upaya memperbaiki generasi penerus bangsa.
Strategi nasional penurunan stunting bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen di tahun 2024, dan menuju tahun 2024 tinggal 6 bulan lagi, sehingga harus benar-benar bisa fokus pada peningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, seperti menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi dengan kelompok sasaran remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0 s.d 29 bulan.(asr/adv)
Discussion about this post