
Trending.co.id, Kaltim – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus mempercepat pemerataan akses digital hingga ke wilayah pedesaan. Hal ini ditandai dengan kunjungan resmi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfostaper) Kabupaten Kutai Timur ke kantor Dinas Kominfo Provinsi Kaltim, yang diterima langsung oleh Kepala Diskominfo Kaltim H. Muhammad Faisal, Selasa (3/6/2025).
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Kepala Diskominfo Kaltim ini membahas kolaborasi konkret untuk mengatasi titik-titik blankspot di wilayah Kutai Timur. Muhammad Faisal menegaskan bahwa percepatan akses internet desa harus dilakukan secara terintegrasi, agar seluruh masyarakat, termasuk di pelosok, bisa menikmati hak digital yang setara.
“Konektivitas bukan lagi kemewahan, tetapi kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Internet membuka jalan untuk pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi digital,” kata Faisal.
Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Informatika Diskominfostaper Kutim, Sulisman, menyampaikan bahwa secara umum seluruh desa di Kutim sudah terkoneksi layanan internet dari pemerintah kabupaten. Namun, beberapa RT, dusun, dan lokasi terpencil masih belum terjangkau jaringan yang stabil dan memadai.
Ia menambahkan, titik-titik prioritas dalam pengembangan jaringan internet ke depan akan difokuskan pada pusat aktivitas warga seperti balai desa, lokasi UMKM, dan destinasi wisata lokal. “Kami harap dukungan dari Pemprov ini dapat menambah jangkauan dan kualitas jaringan, sehingga manfaatnya terasa langsung oleh masyarakat,” jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, Plt Kabid Teknologi Informasi dan Komunikasi Diskominfo Kaltim, Bambang Kukilo Argo Suryo, menyebutkan bahwa program ini akan memprioritaskan 139 desa dari total 141 wilayah administratif di Kutim. Langkah ini sejalan dengan program Gratispol dari Gubernur Kaltim, H. Rudy Mas’ud, yang mengusung layanan internet gratis untuk desa-desa di Benua Etam.
Menurut Bambang, perluasan akses internet desa bukan hanya mendukung pemerataan informasi, tetapi juga merupakan pondasi transformasi digital berbasis komunitas. “Kami ingin desa tak hanya jadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi digital lokal,” tegasnya.
Kolaborasi antar daerah ini diharapkan menjadi langkah awal bagi percepatan inklusi digital yang menyeluruh di Kalimantan Timur, sekaligus memperkuat komitmen pembangunan berbasis teknologi dan keadilan akses informasi bagi seluruh warga.
[Adv | Diskominfo Kaltim]












Discussion about this post