
Trending.co.id, Kaltim – Gubernur Kalimantan Timur Dr H Rudy Mas’ud (Harum) menegaskan bahwa pilihan melakukan kunjungan kerja melalui jalur darat bukanlah tanpa alasan. Dengan menempuh perjalanan sejauh 691 kilometer, Gubernur Harum ingin memastikan bahwa pembangunan di Banua Etam benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat hingga ke pelosok.
Dalam kunjungannya ke Kutai Timur, Gubernur Harum menjelaskan bahwa lawatan darat ini menjadi sarana untuk meninjau langsung kondisi jalan nasional, jalan provinsi, serta fasilitas pelayanan dasar di daerah-daerah. Ia menekankan pentingnya melihat langsung persoalan yang dirasakan warga agar solusi yang diberikan tidak bersifat simbolis, tetapi tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Kami ingin tahu langsung situasi lapangan. Apakah jalan-jalan kita layak, dan apakah fasilitas dasar sudah benar-benar tersedia untuk masyarakat,” ujar Gubernur saat memberi keterangan di Ruang Akasia, Gedung Serba Guna Kantor Bupati Kutim, Sabtu (12/7/2025). Perjalanan ini dilakukan setelah sebelumnya ia bersama Pangdam VI Mulawarman dan Kapolda Kaltim menyambangi Batalyon Arhanud 7 di Bontang.
Menurut Gubernur, yang lebih penting dari kunjungan ini adalah mengevaluasi dampak pembangunan di lapangan. Ia ingin memastikan bahwa hasil dari program-program yang telah diluncurkan benar-benar dirasakan merata, tidak hanya terpusat di kota-kota besar. Untuk itu, ia melibatkan Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud dan anggota legislatif dari dapil setempat agar eksekutif dan legislatif bisa bergerak dengan pemahaman yang sama.
“Ini bukan hanya kunjungan seremonial. Kami hadir bersama legislatif untuk melihat, mendengar, dan mencarikan solusi bersama-sama,” kata Gubernur Harum. Ia menggarisbawahi pentingnya sinergi dua lembaga agar pengambilan kebijakan tidak terputus dari realitas yang dihadapi masyarakat.
Selain jajaran pemerintahan, Gubernur Harum juga mengajak pihak-pihak yang berperan langsung terhadap pelayanan publik, seperti Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), PLN, dan Telkomsel. Hal ini mengingat masih ada 110 desa di Kaltim yang belum mendapatkan aliran listrik andal dan banyak titik yang belum tersentuh sinyal telekomunikasi.
“Kita tidak ingin ada warga yang tertinggal dari pembangunan hanya karena listrik belum masuk atau tidak ada sinyal. Pembangunan harus adil dan merata,” tegasnya. Menurutnya, kehadiran negara harus dirasakan hingga ke desa-desa terakhir yang masih minim infrastruktur dasar.
Dengan pendekatan langsung ke lapangan dan keterlibatan lintas sektor, Gubernur Harum berharap setiap keputusan pembangunan yang diambil betul-betul berakar dari kebutuhan masyarakat dan mampu menjawab tantangan ketimpangan layanan di Kalimantan Timur.
[ADV | DISKOMINFO KALTIM]












Discussion about this post