Trending.co.id, Bontang – Kasus narkoba di Kota Taman, masih terbilang tinggi. Polres Bontang bahkan merilis wilayah yang dinilai rawan terhadap kasus penyalahgunaan narkotika. Wilayah tersebut yakni di Kecamatan Bontang Selatan, salah satunya Kelurahan Berbas Pantai.
Sat Reskoba Polres Bontang memetakan wilayah rawan peredaran narkoba. Nama Berbas Pantai mencuat lantaran banyaknya tersangka yang ditangkap dengan kasus narkoba merupakan warga Berbas Pantai. Mayoritas pengedarnya pun rata-rata tidak memiliki pekerjaan, sehingga ekonomi dijadikan alasan mereka mengedarkan narkoba.
Melihat hal itu, Anggota DPRD Kota Bontang Yassier Arafat sangat menyayangkannya. Karena tak dipungkiri, mereka yang terjerat kasus narkoba, alasan utamanya adalah karena ekonomi.
“Ini sebenarnya gerbongnya di pemerintahan. Kami legislator sudah teriak-teriak memberikan informasi, ini ada sesuatu, tolong dong dari pemerintah, kita sama-sama bersinergi,” terang Yassier saat dihubungi via telepon.
Menurutnya, Pemerintah Kota Bontang dan semua pihak harus bersinergi membuat lapangan pekerjaan, atau keterampilan-keterampilan. Hal itu, sebagai salah satu upaya untuk mengurangi pengangguran di Kota Taman. Dimana beberapa pengangguran ini terjerumus kasus narkoba dengan alasan ekonomi. Padahal, lanjut Yassier Bontang sudah beberapa kali dilakukan program penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Tapi keinginan kami, setelah kegiatan peningkatan SDM ini bisa diaplikasikan di Kota Bontang,” ujarnya.
Seperti misalnya, lanjut dia, tentang pelatihan pembuatan sepatu, atau pembuatan kerajinan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) di Kota Bontang.
“Mereka tinggal dibuatkan pelatihan atau studi banding kota pembuat sepatu berkualitas, dan buat produk di Bontang sendiri. Karena banyak kegiatan event-event di Bontang,” ungkapnya.
Dengan banyaknya kegiatan pameran di Kota Bontang, Yassier berharapnya diberikan stand khusus bagi pelaku UMKM-UMKM kerajinan, sehingga ada daya tarik sendiri di setiap acara pameran.
“Semoga usai mereka mengikuti peningkatan SDM bisa bermanfaat hasilnya, karena anggaran kegiatan tersebut tidak sedikit, dan perlu ada manfaatnya bagi masyarakat Kota Bontang,” tuturnya.
Melihat kondisi APBD Kota Bontang yang tinggi mencapat Rp 3,3 triliun, Yassier mengharapkan ada wujud nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat Kota Bontang. Mengingat pengangguran Kota Bontang tertinggi.
“Narkoba ini yang perlu ditangani bukan penggunanya, tapi pengedarnya. Penggunanya cukup direhab saja, jadi perlu ditangkap pengedarnya,”pungkasnya.(asr/adv dprd bontang)